Kamis, 29 April 2010

Info lomba penulisan untuk guru SMA/SMK/MA


Lomba Cerpen untuk Guru SMA/SMK/MA
TEMA CERPEN
Cinta Kemanusiaan, Kebangsaan, Lingkungan, Perdamaian, Bencana Alam, dan Kearifan Lokal.
PERSYARATAN PESERTA
1. Peserta adalah guru SMA/SMK/MA
2. Belum pernah menjadi pemenang LMCP sebelumnya
PERSYARATAN CERPEN
1. Cerpen adalah karya asli dan belum pernah dipublikasikan di media apapun
2. Panjang cerpen 5 – 20 halaman kuarto, 1,5 spasi (1500 – 6000 kata)
3. Peserta boleh mengirim lebih dari 1 (satu) naskah, dengan catatan hanya satu naskah terbaik yang akan dipertimbangkan menjadi pemenang.
4. Di halaman akhir tulisan (halaman terpisah) ditulis identitas dan alamat lengkap penulis serta nomor telepon/HP yang dapat dihubungi
PENGIRIMAN CERPEN
1. Cerpen sebanyak 3 rangkap dimasukkan amplop, pada bagian luar ditulis ”LMCP PROGRAM REGULER 2010” diantar langsung atau dikirim paling lambat tanggal 22 Juni 2010 (stempel pos)
2. Cerpen dikirim ke alamat:
Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kegiatan Pembinaan Pendidikan Estetika pada Subbag RT, Bagian Umum, Set Ditjen Mandikdasmen, Kompleks Kemendiknas Senayan Gedung E Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.
PENGUMUMAN PEMENANG
1. Panitia akan memilih 15 peserta terbaik untuk mengikuti seleksi final di Jakarta
2. Selama mengikuti seleksi final di Jakarta, panitia menyediakan biaya transportasi dan akomodasi bagi tiap peserta
3. Pemenang LMCP 2010 ini akan diumumkan pada tanggal 10 Oktober 2010
HADIAH
1. Panitia menyediakan hadiah berupa uang tunai sebagai berikut:
Pemenang 1 Rp. 6.500.000,-
Pemenang 2 Rp. 6.000.000,-
Pemenang 3 Rp. 5.500.000,-
Pemenang 4 Rp. 5.000.000,-
Pemenang 5 Rp. 4.500.000,-
Pemenang 6 s.d 10 @ Rp. 4.000.000,-
Pemenang 11 s.d 15 @ Rp. 3.500.000,-

2. Pajak hadiah sebesar 15% (PPH Psl 21) yang ditanggung pemenang
3. Kepada semua peserta akan diberikan piagam penghargaan
KETENTUAN PANITIA
1. Kementerian Pendidikan Nasional berhak menerbitkan dan menggandakan naskah yang terpilih
2. Keputusan panitia bersifat mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat
LAIN-LAIN
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi panitia
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Estetika Jakarta, Subbag RT, Bagian Umum Set Ditjen Mandikdasmen, Telp. (021) 5725616, atau 57851730 , Email : estetika.mandikdasmen@yahoo.co.id.
Website: http://www.depdiknas.go.id/
sumber: Edaran Ditjen Mandikdasmen 2010

Rabu, 28 April 2010

ARTIKEL

“ Sedekah Bumi Sebagai Ungkapan Rasa Syukur Kepada Sang Pencipta “
by : Naning Wijayanti

Daerahku tempatnya tandus sistem pertaniannya rata-rata tadah hujan,jika musim kemarau tiba air pastilah sangat sulit didapat. Para petani hanya mengandalkan air diwaktu musim penghujan saja sehingga hasil pertaniannya mengandalkan hujan semata. Memang nasib petani didaerahku sungguh memprihatinkan karena terkadang satu tahun panen dua kali yaitu padi dan jagung saja. Apalagi pada musim kemarau panjang seperti ini panen hanya sekali pada musim penghujan saja,setelah itu bertanam jagung tapi banyak petani yang merugi karena kurangnya air. Walaupun begitu dikampungku tetap diadakan perayaan yang merupakan ungkapan rasa terimakasih kepada sang pencipta akan hasil panen yang ada. Semua warga selalu ikut bergotong royong menyelenggarakannya ,hanya untuk mengucapkan rasa syukur bahwa hasil jerih payah yang selama ini dilakukan telah membuahkan hasil walaupun itu hanya sedikit ataupun malah melimpah ruah. Rasa syukur itu dituangkan dengan melalui ritual sedekah bumi. Perayaan ini sebenarnya sudah mendarah daging dan turun temurun dari nenek moyang masyarakat desaku .Bagi masyarakat desaku khususnya para kaum petani, tradisi ritual tahunan semacam sedekah bumi bukan hanya merupakan sebagai rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan belaka. Akan tetapi tradisi sedekah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari kultur (budaya) jawa yang menyiratkan simbol penjagaan terhadap kelestarian alam serta bagi budaya masyarakat agraris seperti didesaku. Sebelum acara dilaksanakan , khususnya ibu-ibu dan remaja putri sibuk membuat jajanan yang semuanya direbus semisal bugis, nogosari, pasung, dumbek,yang nantinya dibawakan ke tempat yang dianggap keramat.atau tempat yang disepakati oleh seluruh masyarakat. Untuk menggelar acara ritual sedekah bumi ini sesaji disiapkan oleh para tetua dan jajanan dibawa oleh ibu-ibu atau remaja putrid dimasukan didalam baskom untuk dikumpulkan lalu didoakan oleh tetua desaku,kemudian setelah selesai didoakan ditempat tersebut ditberikan sesaji. Selain itu para pemuda juga disibukan menyiapkan acara untuk memeriahkannya yang jauh – jauh hari mereka telah berlatih berupa kesenian barongan yang merupakan seni budaya asli didaerahku yang nota bene hampir tergerus dengan seni-seni yang lain yang lebih modern Kesenian barongan disini tidak seperti kesenian reog yang dimiliki oleh kabupaten ponorogo kelihatan memang hamper sama tapi sangatlah jauh berbeda dari segi cerita maupun bentuknya. Dimana kesenian barongan adalah suatu pelengkapan yang dibuat menyerupai Singo Barong atau Singa besar sebagai penguasa hutan angker dan sangat buas.
Adapun tokoh Singobarong dalam cerita barongan disebut juga Gembyong Amijoyo yang berarti harimau besar yang berkuasa. Barongan berbentuk tarian kelompok, yang menirukan keperkasaan gerak seekor Singa Raksasa yang didampingi oleh tokoh Bujangganong / PujonggoAnom,JokoLodro/Gendruwo,Pasukanberkuda,Noyontoko,Untub.
Adapun pengiring musiknya terdiri dari Kendang,Gedhuk, Bonang, Saron, Demung dan Kempul. Barongan bersumber dari hikayat Panji, yaitu suatu cerita yang diawali dari iring-iringan prajurit berkuda mengawal Raden Panji Asmarabangun / Pujonggo Anom dan Singo Barong. Kemudian rombongan yang dipimpin Raden Panji melanjutkan perjalanan guna melamar Dewi Sekartaji. Suasana arak-arakan yang dipimpin oleh Singo Barong dan Bujangganong inilah yang menjadi latar belakang keberadaan kesenian Barongan.
Selain itu seni tayub juga diadakan dimana para penayubnya cewek-cewek yang terampil dan biasa membawakan tari tayup dengan lengggak-lenggok yang gemulai dan penuh pesona Tayuban merupakan salah satu seni kebudayaan yang ada didesaku juga,yang berasal dari kata Tayub, yang menurut keroto boso adalah ringkasan dari kata ditoto guyubï dan itu adalah bahwa didalam penyajian seni tayuban gerak tari para penari serta gending iringannya diatur bersama supaya serempak berdasarkan kesepakatan dari para pemain ( penari dan penabuh ) dengan para penonton. Sehingga terwujudlah suatu keakraban dan persaudaraan. Seni Tayuban menggambarkan penyambutan para tamu atau pimpinan yang dihormati oleh masyarakat. Tetapi untuk acara sedekah bumi ini para penonton tidak diharuskan untuk para tamu undangan saja namun untuk semua orang dewasa yang datang dalam acara tersebut dibolehkan menari asalkan bergantian. Penyambutan itu oleh para pemain wanita yang disebut joget dengan cara menyerahkan sampur ( selendang yang dipakai penari wanita ) atas petunjuk pengarih. Tamu yang menerima sampur atau istilah ketiban sampur mendapatkan kehormatan untuk menari bersama - sama dengan joget. Kedua acara inilah yang biasanya menyertai acara sedekah bumi yang ada didesaku. .Acara dimulai dari tempat yang sudah ditentukan oleh para sesepuh desa atau dari balai desa ,kemudian iring – iringan kesenian barongan dan kesenian tayub diarak keliling desa menuju tempat yang dikeramatkan,ditempat tersebut kemudian masyarakat berbondong-bondong mengirimkan jajanan yang telah disiapkan oleh ibu-ibu atau remaja putri ditempatkan dibaskom dan dikumpulkan di tempat yang dikeramatkan untuk didoakan bersama-sama dengan masyarakat dan para sesepuh desa atau tetua adat ( orang Yang dituakan ). Selesai didoakan semua jajanan diambil kembali oleh pemiliknya masing-masing,dan sebagian ditinggalkan sebagai pelengkap sesaji, biasanya mereka saling tukar-menukar makanan yang mereka buat untuk dimakan beramai-ramai atau dibawa pulang untuk dimakan beserta sanak keluarganya di rumah masing-masing. Walaupun jenis jajanannya yang mereka buat rata-rata sama semua tetapi dari rasa antara keluarga yang satu dengan lainnya berbeda. Ini menandakan juga untuk mempererat kerukunan dan persaudaraan antar warga masyarakat yang ada. Kemudian baru acara kesenian barongan di gelar dengan cerita Patih Pujang anom diperintah untuk melamar putri Sekartaji Sampai di hutan Wengkar rombongan Prajurit Bantarangin dihadang oleh Singo Barong sebagai penjelmaan dari Adipati Gembong Amijoyo yang ditugasi menjaga keamanan di perbatasan. Terjadilah perselisihan yang memuncak menjadi peperangan yang sengit. Semua Prajurit dari Bantarangin dapat ditaklukkan oleh Singo Barong, akan tetapi keempat perwiranya dapat lolos dan melapor kepada Sang Adipati Klana Sawandana. Pada saat itu juga ada dua orang Puno Kawan Raden Panji Asmara Bangun dari Jenggala bernama Lurah Noyontoko dan Untuk juga mempunyai tujuan yang sama yaitu diutus R. Panji untuk melamar Dewi Sekar Taji. Namun setelah sampai dihutan Wengker, Noyontoko dan Untub mendapatkan rintangan dari Singo Barong yang melarang keduanya utuk melanjutkan perjalanan, namun keduanya saling ngotot sehingga terjadilah peperangan. Namun Noyontoko dan Untub merasa kewalahan sehingga mendatangkan saudara sepeguruannya yaitu Joko Lodro dari Kedung Srengenge. Akhirnya Singo Barong dapat ditaklukkan dan dibunuh. Akan tetapi Singo Barong memiliki kesaktian. Meskipun sudah mati asal disumbari ia dapat hidup kembali. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke R. Panji, kemudian berangkatlah R. Panji dengan rasa marah ingin menghadapi Singo Barong. Pada saat yang hampir bersamaan Adipati Klana Sawendono juga menerima laporan dari Bujangganong ( Pujang Anom ) yang dikalahkan oleh Singo Barong. Dengan rasa amarah Adipati Klana Sawendada mencabut pusaka andalannya, yaitu berupa Pecut Samandiman dan berangkat menuju hutan Wengker untuk membunuh Singo Barong. Setelah sampai di Hutan Wengker dan ketemu dengan Singo Barong, maka tak terhindarkan pertempuran yang sengit antara Adipati Klana Sawendana melawan Singo Barong. Dengan senjata andalannya Adipati Klana Sawendana dapat menaklukkan Singo Barong dengan senjata andalannya yang berupa Pecut Samandiman. Singo Barong kena Pecut Samandiman menjadi lumpuh tak berdaya.
Akan tetapi berkat kesaktian Adipati Klana Sawendana kekuatan Singo Barong dapat dipulihkan kembali, dengan syarat Singo Barong mau mengantarkan ke Kediri untuk melamar Dewi Sekartaji. Setelah sampai di alun-alun Kediri pasukan tersebut bertemu dengan rombongan Raden Panji yang juga bermaksud untuk meminang Dewi Sekartaji. Perselisihanpun tak terhindarkan, akhirnya terjadilah perang tanding antara Raden Panji dengan Adipati Klana Sawendano, yang akhirnya dimenangkan oleh Raden Panji. Adipati Klana Sawendana berhasil dibunuh sedangkan Singo Barong yang bermaksud membela Adipati Klana Sawendana dikutuk oleh Raden Panji dan tidak dapat berubah wujud lagi menjadi manusia Gembong Amijoyo lagi. Akhirnya Singo Barong Takhluk dan mengabdikan diri kepada Raden Panji, termasuk prajurit berkuda dan Bujangganong dari Kerajaan itulah dasar dari seni traditional barongan yang sering dipentaskan di acara-acara sedekah bumi jeri dan gelak tawa terdengar riuh rendah dari para penonton yang ikut memeriahkan suasana,tak ketinggalan juga anak-anak ikut menyaksikan acara ini sehingga membuat meriahnya suasana. Kemudian dilanjutkan oleh seni tayub yang dimainkan oleh ledhek-ledhek dengan sampurnya yang lemah gemulai diikuti oleh para pemuda dan bapak yang ada di tempat itu dengan ikut berjoget bersama ledhek yang menari dengan lemah gemulainya,menjadikan acara sedekah bumi ini semakin ramai suasananya. Apalagi banyak pemuda yang tidak ikut menari banyak yang ketiban sampur,akhirnya banyak juga yang terpaksa ikut berjoget bersama. Suasana makin lama makin tak terasa menjelang sore acaranya belum selesai juga makin lama makin banyak para pemuda dan bapak-bapak berdatangan ikut memeriahkan suasana hingga menjadi semakin tambah meriah . Seiring dengan terdengarnya sayup-sayup suara adzan magrip tiba perayaan akan segera diakhiri dengan selesainya tangan-tangan yang gemulai dari para ledhek-ledhek desa dengan setimpal hasil saweran yang mereka terima dari hasil saweran serta rasa senang ,lelah dari para masyarakat yang mengikuti acara. Sedekah bumi dikampungku masih sering dilaksanakan setiap habis panen padi minimal satu tahun sekali tapi sedekah bumi ini tidak sesakral dahulu karena seiring dengan perkembangan zaman dan sudah banyak kebudayaan yang lebih modern ,anak-anak muda banyak yang tidak begitu memperhatikan adat budaya yang sudah turun menurun yang dianggapnya sudah kuno dan ketinggalan zaman. Tapi walaupun demikian sedekah bumi ini masih tetap diadakan walaupun tidak seramai dan semeriah zaman aku masih kecil dulu.yang pelaksanaannya terkadang sampai larut malam. Sebetulnya banyak sekali hikmah yang dapat kita petik dari upacara sedekah bumi ini .Masyarakat desaku dalam melaksanakan acara ini mereka bergotong royong baik dana maupun tenaga agar dapat terselenggaranya acara ini. Rasa kekeluargaan terasa amat kental sekali dalam acara ini baik muda,tua kakek,nenek semua ikut serta dalam rangkaian acara ini .Acara ini diharapkan dapat memupuk rasa kebersamaan antar warga setempat selain itu bagi desaku berharap agar panen yang akan datang dapat lebih baik dan hasilnya lebih melimpah ruah. Inilah rasa syukur yang selalu diungkapkan oleh warga desa dipinggiranhutan jati. Sebab dalam acara ini semua warga masyarakat larut dalam kebersamaan untuk sama-sama berdoa dengan meminta keridoaan Allah SWT sebagai penguasa tunggal alam semesta ini. Jadi, ini semua hanya sarana bagi warga di sini untuk kembali ingat kepada penciptanya, Allah SWT,”

Senin, 26 April 2010

ARTIKEL

POHON BAMBU UNTUK PENGELOLAAN DI LAHAN KRITIS DAN DAS
by : Naning Wijayanti

Dalam Dekade terakhir ini lahan kritis semakin hari semakin bertambah banyak serta semakin meluas . Selain hal tersebut banyak juga hutan-hutan yang gundul serta berubah fungsinya sebagai pemukiman penduduk dan pembukaan lahan pertanian atau ladang baru ,sehingga fungsi hutan yang semula untuk menahan air berubah fungsi. Adanya berbagai ekosistem yang berada dihutan yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup manusia semakin berkurang. Berdasarkan statistic kehutanan 1993 selama delapan tahun hingga 2001 luas hutan di Indonesia mengalami penyusutan sebesar 32.2 juta hektar. Data resmi terakhir menyatakan bahwa kawasan hutan yang rusak di seluruh Indonesia mencapai 43 juta hektar dengan laju deforestasi rata-rata 1,6 juta sampai denagn 2,4 juta hektar/tahun.Pengertian Hutan yang ada sangatlah penting bagi keberlangsungan manusia tidak hanya sebagai sumber alam hayati tapi juga sumber alam non hayati.Hutan secra konseptional yuridis dirumuskan didalam Pasal 1 Ayat(1) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yaitu Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Dari undang –undang tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hutan sangatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia sehingga dapat dikatakan sebagai paru-paru dunia.Pengertian Lahan Kritis adalah lahan yang telah mengalami kerusakan baik secara fisik,kimia atau biologis dengan kata lain lahan yang sudah tidak mempunyai nilai ekonomis. Adapun persebaran lahan kristis dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu Pertama Lahan kritis didaerah pantai yaitu jika terjadi pengikisan pantai jika terjadi abrasi (gelombang laut) yang kuat.Lapisan sendimen akan hancur dan lenyap. Kedua Lahan kritis didataran rendah yaitu terjadi akibat genangan air atau proses sedimentasi bahan yang menutupi lapisan tanah yang subur.Sedangkan genangan air terjadi akibat tanah sekitarnya lebih tinggi. Ketiga Lahan kritis dikawasan pegunungan/perbukitan terjadi akibat erosi yang lama kelamaan tanah menjadi lonsor. Hal ini diakibatkan kawasan pegunungan miskin tumbuhan penutup atau pada lereng yang terjal. Ciri utama lahan kritis gundul,gersang,batu-batuan dipermukaan tanah,topografi lahan umumnya berbukit atau berlereng curam.Meluasnya lahan kritis disebabkan oleh beberapa hal antara lain tekanan penduduk,perluasan areal pertanian yang tidak sesuai, perladangan berpindah,padang pengembalaan yang berlebihan,pengelolaan hutan yang tidak baik dan pembakaran yang tidak terkendali (Mahfudz,2001).Akibat lahan kritis dan Hutan yang gundul menyebabkan berbagai macam bencana alam seperti tanah longsor yang banyak terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini di Bandung Jawa Barat. Selain itu banyak juga terjadi banjir bandang yang disebabkan oleh pengundulan hutan atau berkurangnya lahan hutan sehingga resapan air yang harusnya bisa tertampung dihutan tiba-tiba meluap sampai kepemukiman penduduk. Hal-hal seperti inilah yang perlu diwaspadai karena berakibat pada manusia juga. Yang terkadang justru dapat berakibat hilangnya harta benda dan juga nyawa. Hutan dan lahan kritis merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui seharusnya dikelola oleh manusia dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan lahan kritis dan DAS menggunakan tanaman bambu hal ini dapat dikatakan karena pohon tersebut memiliki manfaat secara ekologis karena tanaman bambu memiliki akar serabut dan akar rimpang yang sangat kuat. Karateristik perakaran bambu ini memiliki system hidrologis yang dapat mengikat air dan tanah,sehingga dapat digunakan sebagai tanaman konservasi. Rumpun bambu juga dapat menciptakan iklim mikro disekitarnya sehingga jika banyak tanaman bambu atau hutan bambu dapat dikategorikan sebagai satu satuan ekosistem yang lengkap, dan dapat pula terjadi rantai makanan yang saling bersimbiosis karena semua mikroorganisme dapat berkembang bersama di lingkungan tersebut. Oleh karena itu lahan-lahan kritis dan tandus perlu tanaman bambu karena mampu mengikat air dan tanah sehingga mampu memperbaiki kontur tanah. Selain itu pada setiap Daerah aliran sungai sangat perlu ditanami pohon bambu hal ini diperlukan karena tanaman ini dapat menahan tanah dan air dengan kuat sehingga dengan adanya tanaman ini tanah lonsor mampu dicegah. Yang perlu diingat penanaman pohon bambu ini perlu dipisahkan dengan tanaman –tanaman yang lainnya karena ditiap aliran sungai sangat rawan terjadi longsor karena tergerus oleh air. Manfaat pohon bambu antara lain menunjukan bahwa vegetasi pohon bambu berdaya serap karbondioksida tergolong paling tinggi karena bambu memiliki kemampuan fotosintesis efisien yaitu menyerap kembali sebagian karbondioksida yang dihasilkan. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik pada lingkungan kering maupun basah,lingkungan dataran rendah ataupun dataran tinggi. Selain itu “Dunia tidak akan bisa menolak bambu dengan ekolabel karena bambu yang tidak dipanen atau dimanfaatkan justru akan membusuk dialam dan melepaskan emisi” kata Marc Peeters, salah satu penanam modal usaha pembibitan bambu satu-satunya di Indonesia dengan teknologi kultur jaringan dari Belgia (kompas selasa 2/2/2010). Pohon bambu ini mampu menyerap air hujan hingga 90% dibandingkan dengan tanaman lain yang hanya mampu menyerap 35-40% air hujan ,sehingga dengan demikian pohon bambu dapatlah bermanfaat untuk menahan air hujan lebih banyak jika terjadi curah hujan yang tinggi sehingga kemungikan banjir mampu dicegah, selain hal tersebut pohon bambupun mampu meningkatkan volume air bawah tanah,dapat digunakan sebagai konservasi lahan, perbaikan lingkungan serta mampu untuk bahan bangunan tahan gempa khususnya untuk daerah-daerah yang rawan gempa. Melihat manfaat-manfaat yang telah disebutkan diatas maka perlulah para pakar peduli lingkungan,masyarakat dan pemerintah untuk menggalakan penghijauan dengan pohon bambu. Mungkin penghijauan dengan pohon bambu dilihat dengan sebelah mata karena tanaman ini jika dilihat dari nilai ekonomisnya dan kebutuhan masyarakat Indonesia dianggap kurang layak karena bila dijadikan bahan bangunan dinilai masih sangat rendah dan identik dengan masyarakat miskin. Oleh karena itu sudah selayaknya pohon bambu dibudidayakan dengan menggunakan teknologi yang lebih modern sehingga potensi bambu bisa dijadikan nilai eksport tersendiri bagi Indonesia yang demikian luas wilayahnya dimana pohon bambu dapat dibudidayakan dimana saja dan sangat mudah cara pembudidayaannya.

Sabtu, 24 April 2010

CERPEN

“ Harapan Kakek Raja “

by : Naning Wijayanti

Orang tua itu menarik nafas dan menjatuhkan tongkat di sisinya, lalu meraih kursinya yang panjang untuk beristirahat menghilangkan kepenatan seharian. Ia seperti terdiam lama sekali, cahaya kekuningan yang menerangi kamar berkilauan laksana matahari memenuhi dirinya dan membuatnya terlihat keriput-keriput ketuaannya. Ia memejamkan kedua matanya dan membiarkan dirinya bermimpi dan berangan –angan jauh sekali. Ingatannya kembali pada masalah kehidupan yang selalu menghimpit dadanya dimana semua orang sekitarnya dan lingkungan yang tidak memperdulikannya bahwa ia telah renta tua dan berjalan dengan sangat kepayahan. Hanya berbekal sebuah arit tua yang aus termakan usia itulah alat satu-satunya untuk bekerja pada sebuah petak sawah kecil yang kering kerontang menunggu hujan yang datang karena air irigasi tidaklah sampai kepetaknya. Hidup seorang diri tanpa anak & istri tanpa siapapun yang peduli padanya membuat sebagian orang iba padanya ,tapi apadaya yang ibapun sama seorang nenek tua yang berada digubuk reot dengan ditemani oleh anaknya yang tiap pulang pergi kerja menggunakan sepeda ontel tua yang pedalnya sebelah hilang.

Ia menuturkan bagaimana ia mengangankan sepetak sawahnya bisa teraliri oleh air seperti sawah milik orang-orang lainnya,dimana sawahnya terletak dipojok dekat pohon bamboo irigasi tidak sampai kesana hanya kurang 50 meter itupun harus melewati milik orang lain yang sama tidakmampunya untuk mengalirkan air ketempatnya karena tempatnya yang tinggi dan berpadas . Angan-angannya hanya jika petaknya air bisa mengalir paling tidak dia bisa panen empat kali dalam setahun dan itu bisa menyambung kehidupan dimasa tuanya dan bisa memperbaiki sebuah madarasah yang reot dan bocor kalau hujan turun. Anak – anak bisa mengaji tanpa kebasahan dan nyaman .Angannya terlalu sederhana tapi mengandung sebuah arti yang amat dalam bagi dirinya.

“Assalamualaikum” sapa seseorang anak muda sederhana

“Waalaikumsalam” jawabnya sambil tergopoh –gopoh keluar karena mengagetkan tidurnya

“Ada apa Mat ? “ tanyanya

“Besok Mbah Min diminta datang pak Mantri jam delapan pagi.” jawabnya

“Alhamdullilah akhirnya berhasil juga ya,Mat.” Katanya dengan suara menahan haru,senang campur aduk jadi satu. Setelah sekian lama ia berusaha kesana –kemari dengan membawa secarik kertas agak kumal sebesar buku tulis anak-anak sekolah madarasah dekat rumahnya, yang tiap sore meramaikan halaman rumahnya dan terdengar suara –suara alunan ayat –ayat Al – Qur’an dari suara mungil anak-anak desa pingiran hutan jati. Dia teringat bagaimana tertatih-tatihnya ketika dia pergi dari bank yang satu ke bank yang lain,dari rentenir yang satu kerentenir yang lain dengan berjalan kaki menggunakan tongkat kayu tua bersandal jepit dimana jepitannya berbeda warna,semua menolaknya.Ada yang memberinya lima ratus perak dikiranya dia orang minta-minta,ada penjaga yang mengusirnya begitu saja sebelum dia masuk halaman bank yang terlihat mentereng dengan sederet seragam kemegahanya.Memang dari luar terlihat gagah,megah dan berwibawa tapi apakah yang tampak diluar itu sama dengan didalamnya pikir kakek Raja waktu itu.

Dengan menahan tangis ia mengucapkan berkali-kali terimakasih pada Amat anak nenek Sari tanpanya mungkin dia tidak dapat memperoleh dana pinjaman sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah yang bagi ukuran dirinya sungguh teramat besar.Yang karena ceritanya pada nenek Sarilah akan keinginannya membuat irigasi dan memperbaiki madarasah maka ia dapat pinjaman dari bank ,karena nenek sari cerita pada Amat anaknya yang bekerja sebagai pesuruh pada bank unit desa setempat dimana Amat yang kenal dengan P.Mantri menceritakan akan keinginan kakek Raja untuk mengajukan kredit dengan angunan tanahnya yang memakai surat petok desa. Dengan segala kerendahan hatinya P.mantri dan ungkapan ceritanya Amat pihak Bank menyetujui kredit yang diajukan kakek Raja.

Seandainya kakek Raja orang yang kaya yang punya perusahaan mentereng dan banyak karyawan tentu saja tidaklah sesulit ini dia berusaha pinjam uang,justru pihak banklkah yang berbondong-bondong kepadanya untuk menawarkan berbagai program yang ada mereka akan cepat memberikan kredit dengan mudah dan cepat sesuai angunan yang ada jika terjadi perubahan perekonomian seperti sekarang ini iklim global banyak terjadi kredit macet justru pihak bank sendiri yang dirugikan,seandainya pihak bank mau memberikan pinjaman seperti orang-orang kecil,petani,pedagang,usahawan kecil ,ibu-ibu rumah tangga lebih diperhatikan mungkin saja perbankan kita jauh lebih baik daripada meminjamkan uang dengan nilai milyaran rupiah jika terjadi goncangan perekonomian akan menjadi lebih parah karena mereka rentan untuk mengembalikan uangnya karena beban mereka terlalu berat logika saja pinjaman besar secara otomatis jumlah bunga yang dibayarkan juga besar.Tapi andaikan pinjaman itu kecil bunganyapun kecil dan akan menyokong perekonomian yang ada karena jika terjadi perubahan perekonomian maka tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap bank karena biasanya orang-orang kecil lebih jujur untuk membayar kredit.

Karena saking senangnya pagi-pagi sekali kakek Raja berangkat berjalan kaki dari rumah menuju ke tempat kerja Pak Mantri dengan membawa sejuta harapan.Sampai disana hari masih terlalu pagi pintu halaman masih dikunci oleh penjaga kantor dengan penuh kesabaran ditunggunya pintu pagar sampai sang satpam membuka pintu.

“ Pagi mbah,ada perlu apa ngih kok pagi-pagi sudah kesini ?” Sapa sang penjaga kantor “ Mau ketemu sama Pak Mantri dik, sengaja saya tunggu pagi-pagi biar ngak keburu pergi ,biar bisa langsung ketemu sama Pak mantri.” jawabnya sambil tersenyum “ Pak Mantri datangnya masih lama mbah nanti pukul 08.00.,ini baru pukul 06.00 si Amat aja belum datang” lanjut penjaga kantor .Tak lama kemudian Amat datang dengan sepeda buntutnya sambil tersenyum dengan kakek Raja . “ Mbah kalau menunggu Pak Mantri disana aja , masih lama kok datangnya.” Kata Amat mengajak kakek Raja duduk diruang tunggu ,sang penjaga kantor tersenyum dengan Amat sambil mangut-mangut.

Pukul 08.00 semua pegawai sudah datang tinggal yang ditunggu Kakek raja belum datang juga dia mulai gelisah,sambil celigukan mencari si Amat juga belum muncul juga sudah ada tamu satu dua yang datang dilayani kasir ,tapi yang ditunggu belum muncul-muncul juga.Keringat mulai mengucur didahi keriput sang kakek sekali-kali dilapnya dengan tangannya. Tak lama kemudian muncul P.mantri dengan sepeda motornya dan tas hitam dilengannya,dari kejauhan beliau sudah tahu kalau ada orang yang menunggunya ,segera dia datangngi sang kakek. “ maaf mbah tadi dirumah saya ada tamu ,jadi agak terlambat .” sapanya “Ngak Papa P.Rusli .” jawab kakek raja .Dengan mengandeng kakek raja untuk duduk di meja kerjanya.Dengan dipandu P.Mantri akhirnya kakek Raja berhasil memperoleh pinjaman satu juta setengah dari Bank Unit Desa tempatnya tinggal.

Dengan perasaan gembira dan penuh semangat kakek raja pergi ke pasar untuk beli benih,pupuk untuk petak sawahnya.Sampainya dirumah diajaknya kiman tukang batu ke sawah untuk membuatkan saluran yang menuju sawahnya.Dengan perasaan terharu kiman mau membantu kakek Raja tanpa ongkos tenaga untuk materialnya semua dari kakek raja.Madarasah dekat tempatnyapun dikerjakan Kiman dan kawan-kawannya ,mereka mengerjakan setelah selesai bekerja.

Setelah selesai irigasinya dapat dipakai oleh beberapa petak sawah yang dilaluinya sekarang kakek raja bisa panen tiga empat kali dan anak-anak kalau hujan bisa tetap mengaji tanpa kena air hujan.Dia bisa berbangga hati karena harapannya terkabul dengan pertolongan seorang pesuruh kantor yang punya secuil hati nurani.

Betapa sulitnya orang kecil seperti kakek Raja mencari pinjaman,tidak hanya kakek Raja tapi masih banyak orang-orang desa dimana tempatku bekerja yang kesulitan untuk mencari pinjaman untuk membeli pupuk waktu musim tanam tiba,banyak sekali rentenir-rentenir yang keluar masuk desaku menawarkan pinjaman berupa pupuk waktu musim tanam dengan pengembalian berupa gabah setelah panen .Dimana satu zak pupuk urea seharga tujuh puluh dua ribu rupiah dihargai dengan dua zak gabah yang biasanya kalau jadi beras menjadi sekitar lima puluh enam kilogram . Seandainya bank unit desa mau mempermudah kredit-kredit untuk orang-orang kecil mungkin sudah tidak ada rentenir-rentenir yang bekeliaran dan orang seperti kakek Raja akan merasa tertolong dan akan sangat menghargai para karyawan-karyawannya.